daily story

Rencana besar

Minggu-minggu ini ramai dibicarakan 2 hal yang jika nyata terwujud akan tercatat dalam sejarah Indonesia. Tinggal ditunggu hasil akhirnya, kalau berhasil akan menjadi sejarah yang manis tapi kalau gagal, hmmm, akan menjadi sejarah kelam bangsa ini…

Dua hal itu adalah rencana perpindahan ibukota negara dan rencana redenominasi rupiah.

Bagi yang sehari-hari beraktifitas di Jakarta, terlebih yang tinggal di kota penyangga Jakarta tapi bekerja di Jakarta, pasti merasakan ibukota ini semakin sesak. Lalu lintas makin hari bukannya makin lancar tapi tambah ruwet saja. Wajar, di kota ini semua ada. Layaknya bukit gula yang menarik jutaan semut untuk mengerubunginya. Jakarta sekarang menjadi pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat belanja, pusat hiburan, pusat wisata, pusat pendidikan, nomor satu di Indonesia. Tidak ada yang bisa menghalangi arus penduduk tumpah ruah ke sini.

Menjalankan pemerintahan di kota seperti ini pasti sulit. Banyak waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk memperlancar mobilitas dan interaksi pejabat dalam menjalankan tugasnya. Pemindahan pusat pemerintahan alias ibukota negara ke tempat baru yang lebih tertata dan lebih beradab akan menjadi solusi bagi negara ini. Derajat bangsa juga akan terangkat karena pusat pemerintahan negaranya berada di kota yang lebih manusiawi dibanding ibukota yang sekarang.

Satu rencana lain adalah redenominasi rupiah. Penyederhanaan nilai mata uang kebanggan bangsa ini sebenarnya sudah diidam-idamkan secara tersembunyi dalam lubuk hati setiap penduduk. Cuma selama ini belum ada yang berani memikirkan dan menyuarakannya. Siapa yang tidak terusik jika dikatakan uang rupiah dinilai sampah karena mempunyai nilai terbesar ketiga di dunia?

Seratus ribu rupiah cuma bisa digunakan untuk membeli satu buah kemeja dengan merek lokal, sementara dengan 100 ribu Ringgit Malaysia sudah bisa untuk membeli satu unit mobil Nissan Grand Livina seri menengah! Janganlah dibandingkan dulu dengan US Dollar, Euro atau Poundsterling yang jauh lebih tinggi nilainya…

Dengan penyederhanaan ini, nantinya 1 USD sama dengan 8.9 rupiah, tampak lebih elegan kan :)

Di luar segala hal baik itu, akan ada konsekuensi dan dampak tidak menyenangkan dari dua rencana besar di atas. Saya jelas bukan orang birokrat, bukan orang tata negara, bukan juga orang keuangan jadi tidak bisa menyimpulkan positif dan negatif dari dua kebijakan itu. Jadi hanya membayangkan bagaimana jika dua rencana tersebut benar-benar terwujud.

Poin penting yang bisa diambil adalah keberanian dari pelemparan wacana rencana itu ke publik. Jika tidak ada yang memulai, sampai kapanpun rencana di atas hanya sekedar ‘gremang-gremeng’, bisik-bisik, serta keinginan terpendam di setiap penduduk Indonesia…

Tidak ada yang salah dengan kemunculan isu itu sekarang. Yang dibutuhkan saat ini adalah kajian serius dan sosialisasi yang luar biasa ke masyarakat. Implementasinya pasti membutuhkan waktu yang panjang. Tapi sekali lagi, ini harus dimulai dulu dengan langkah nyata. Kalau bukan sekarang, mau kapan lagi? 

Leave a comment